Armein Z. R. Langi in the City of Eden
Joy of loving and exciting life
Makhluk hidup diperkirakan mulai 3.8 miliar tahun lalu, dimulai dengan makhluk hidup satu sel, seperti bakteri, alga, dan protozoa. Nah, manusia baru ada 2.5 juta tahun lalu.
Susah membayangkannya. Tapi kita bisa dibantu dengan uang. Bandingkan uang Rp. 13.73 miliar, Rp. 3.8 miliar, dan Rp. 2.5 juta. Kebayang magnitudenya ya?
Nah, manusia jenis kita (homo sapiens) baru ada 250.000 tahun lalu. Nah kalau dari skala duit, kita ini baru bernilai waktu Rp 250 ribu. Kemudian kelahiran Yesus Kristus yang menjadi patokan tahun masehi terjadi 2000 tahun lalu. Kalau diduitin, Rp 2000 perak, pas buat bayar angkot. Majapahit sekitar 700 tahun lalu, alias Rp 700 perak. Perang Diponegoro bernilai waktu Rp 180. Republik Indonesia merdeka bernilai waktu Rp 63.
Saya, kelahiran 1962, bernilai historis Rp 46, hehehe. Limapuluh perak saja tidak sampai. Bandingkan dengan Rp 13.73 milyar itu.
Suatu hal yang menarik juga, bahwa banyak perubahan fundamental alam semesta terjadi dalam 10^-10 detik pertama. Tapi itu cerita obrolan lain waktu.
Mengapa kita ingin tahu usia alam semesta? Bagi saya, ini memberikan perspektif tentang kehidupan kita. Meletakkan perjalanan hidup kita dalam kerangka perjalanan alam. Life is much more than facing daily problems. Ia bisa membantu kita melepaskan diri dari himpitan permasalahan. Betapa kecilnya masalah kita dalam konteks kehidupan dan perjalanan alam semesta. Sama dengan membandingkan Rp 46 rupiah dengan Rp 13,73 milyar. We have not even talked about the Creator yet… Kalau Tuhan cukup kaya untuk membayar Rp 13.73 milyar, Ia pasti sanggup mengatasi masalah Rp 46.
Malam ini udara Bandung cerah. Keluarlah dan pandang ke langit. Bertaburan bintang-bintang, saksi dan simbol nyata dari Alam Semesta ini. Sungguh indah…
